Kedai Kopi Terindah


Aceh memang kaya akan kedai kopi. Tak heran, jika Banda Aceh di sebut sebagai kota seribu kedai kopi. 

Aku dan keluarga, termasuk orang yang sering menghabiskan waktu akhir pekan di kedai kopi. Mulai dari sekedar ngopi, ngemil, atau bahkan makan malam di sana. Kadang berdua bareng suami ataupun lengkap dengan ke empat anak kami.

Di Banda Aceh tersedia berbagai macam tampilan kedai kopi. Ada yang klasik dan ada yang modern. Yang klasik, layaknya warung kopi tempo dulu. Ruang sederhana tanpa aksesoris interior apa-apa, dan hanya ditemani televisi atau bahkan tidak ada televisi.

Yang modern biasanya akan ada banyak fasilitas. Mulai dari televisi, WiFi dengan desain interior dan perabotan yang kekinian.

Yang menarik bagiku. Jika ada kedai kopi berada di dekat jembatan dan diantara sawah-sawah. Belum lagi jika bunga-bunga bermekaran diantara kolam-kolam ikan yang lebar-lebar. 

Duh, sungguh itu pemandangan yang indah sembari menyeruput sanger dan menikmati mie rebus di tepi kolam. 

foto: koleksi pribadi

Kita juga bisa memandang pemandangan sawah sambil sesekali memberi makanan ikan yang berebut-rebut mengambil makanan. Sungguh pemandangan demikian akan sangat indah apabila kita datang di pagi dan senja hari menjelang magrib tiba.

foto: koleksi pribadi

Ikan-ikan di kedai kopi dekat jembatan cot irie di Aceh Besar ini sepertinya memang dibudidayakan oleh pemilik kedai. Terlihat dari jenis ikan dan ukurannya yang besar. Dan dalam jangka waktu tertentu akan dipanen dan digantikan dengan ikan yang baru.

Jika terlalu lama menghabiskan waktu di sini sampai jam shalat menghampiri, tidak usah khawatir terlambat shalat berjamaah. Karena kedai kopi satu ini juga menyediakan fasilitas mushala dan menggelar shalat berjamaah ketika masuk waktu shalat.  

Foto: koleksi pribadi

Jadi, ketika harus berkumpul bersama keluarga maupun teman di kedai kopi, tidak akan membuat kita lalai akan panggilan bertemu Allah, karena banyak kedai kopi sekarang yang sudah sangat inovatif dan kreatif dalam penyajian tempat sesuai kebutuhan customer mereka.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hokben, Pilihan Keluarga Kita

Gambar
Sebagai seorang ibu, pastinya saya ingin mempersembahkan yang terbaik untuk keluarga. Menyediakan menu terbaik bagi saya adalah salah satu wujud bahasa cinta. Namun, seiring kesibukan aktivitas rumah tangga yang tiada habisnya, memasak menjadi hal yang sangat mahal. Namun bagaimanapun, bukan berarti sebagai ibu saya abai menyiapkan menu terbaik untuk keluarga. Menyiapkan menu untuk keluarga tak hanya sekedar kenyang. Namun juga harus berkualitas, hiegenis dan bergizi. Jadi, walaupun saya tak sempat memasak, ketiga hal itu tetap terpenuhi dalam hidangan keluarga saya.  Peresmian pembukaan Hokben Saya merasa beruntung sekali akan hadirnya Hokben di Banda Aceh. Kehadirannya menambah catatan produsen menu yang layak dikonsumsi keluarga saya kala saya tak sempat memasak. Hokben menjadi solusi dalam memilihkan menu terbaik untuk keluarga. Dibuka pada tanggal 21 Desember 2023 kemarin, menjelang hari ibu. Seakan Hokben menjadi hadiah bagi para ibu sekota Banda Aceh untuk masalah dapur. Sertifi
Baca selengkapnya

Menjadi Mentor Menulis

Gambar
Sudah sekian lama hibernasi dapat notif dari FB. Katanya aku dah lama nggak berkabar. Sepertinya hanya FB yang kangen sama aku. Atau ada yang lain? Komen aja kalau kangen ya, jangan malu-malu. Jadi, aku belakangan merasa kayak nggak produktif lagi dalam menulis, hanya karena aku nggak menghasilkan buku setelah novel Mencari Bapak hadir. Bukan nggak mau sih. Tapi, ternyata ikut kelas-kelas sana-sini juga butuh waktu dan effort yang lumayan menyita perhatian juga. Apalagi disamping menulis, aku juga mengajar kelas menulis di sekolah-sekolah kemudian menyunting dan menyusun hingga dapat dicetak dan diterbitkan. Bagiku menyunting bukan perkara mudah. Karena butuh kejelian dan ketelitian ekstra. Apalagi yang diedit itu adalah naskah anak-anak yang masih dalam tahap proses belajar menulis awal banget. Tentunya tak segampang itu mengolah naskahnya menjadi tulisan yang layak dibaca dan diterbitkan.  Awalnya aku berkecil hati sebagai penulis. Dimana banyak teman-teman penulis lain yang semakin
Baca selengkapnya

Liburan ke Takengon

Gambar
Sudah lama nggak nulis rutin setial hari. Dengan mengikuti kegiatan bercerita 30 hari, semoga saja bisa konsisten terus menulis. Kemarin hari pertama malah lupa mau nulis. Hari ini baru teringat sesudah ada yang colak-colek sana-sini. Terkadang berbuat baik itu harus dicolek-colek juga ya sama orang lain. Orang yang mengajak kita kepada kebaikan kadang terlihat menyebalkan. Tapi ketahuilah, dialah orang yang tulus Tuhan hadirkan untuk kita. Jika kita mau menurunkan sedikit ego, harusnya bersyukur dengan kehadiran orang-orang seperti itu di sekitar kita. Namun, kadangkala ego mengalahkan segalanya. Oke. Hari kedua ini, aku mau spill sedikit pengalaman liburan kami.  Liburan memang identik dengan jalan-jalan dan berkunjung ke tempat wisata. Kalapun tidak keluar kota, setidaknya berkunjung ke tempat-tempat wisata lokal sudah cukup. Mengingat waktu liburan bertepatan akhir bulan, masih banyak sekali keajaiban yang akan terjadi di awal bulan pastinya.  Seenggaknya, anak-anak uda
Baca selengkapnya