Hari Kedua Hakim Puasa

Siang menjelang sore tiba. Hakim datang ke kamarku. Tiba-tiba ia memelukku sambil menangis dengan tangisan menyayat hati.

"Ummi, kita nggak mau masuk neraka. Kita mau masuk surga," ujarnya.

"Iya, Ummi tahu. Ummi pun pengen Hakim masuk surga," jawabku.

"Tapi, kita nggak tahan," sambungnya lagi.

"Nggak tahan apa?" tanyaku.

"Nggak tahan, kalau nggak makan," jawabnya. 

Jujur, antara mau kekeh sama terharu daku dengar penuturan bocah satu ini.
Bagaimana sempat terpikir begiu jauh. Surga dan neraka. Sementara aku nggak pernah menceritakan detail perihal surga dan neraka padanya. 

Kalau cerita pun cuma sekedar saja, bahwasanya surga itu indah, lebih indah dari dunia. Dan neraka itu panas. Itu saja.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hokben, Pilihan Keluarga Kita

Menjadi Mentor Menulis

Liburan ke Takengon