Tugas 1 Habituasi SC Ibu Profesional

Tugas Kelas Habituasi Sejuta Cinta


Bahagia ketika Berbagi


Setiap pilihan,  tentu ada konsekuensi yang harus kita terima. Misal, kita memilih sebuah komunitas, harus pula menerima diberikan tugas dan kewajiban lainnya, baik sebagai member maupun pengurus.


Kali ini, di kelas Habituasi Sejuta Cinta Ibu profesional, kami diberikan tugas berbuat kebaikan kepada 3 orang yang berbeda.


Aku sempat bersedih hati. Karena aku cuma di rumah. Bagaimana aku bisa berbuat kebaikan kepada 3 orang yang berbeda? Sementara, setiap harinya aku cuma bertemu anak dan suami. Satu lagi teman-teman dunia maya.


Kemudian, seorang teman mengingatkan, bahwa di rumah, walau hanya membikinkan teh manis untuk suami adalah kebaikan. Wah! Ternyata banyak nian kebaikan yang kulakukan selama ini tanpa kusadari. Mungkin karena telah menjadi habit. Aku tak sadar, bahkan hal seperti itu adalah istimewa adanya.


Aku baru ingat juga, hari Kamis kemarin, adik ipar ku baru pulang dari bepergian jauh. Karena jalan pulang ke rumahnya melewati rumah kami, aku memintanya mampir dan makan malam di sini. 


Biasanya, paling malas masak macam menu. Cukup satu tok, ikan sambal saja di meja. Dan hanya berganti bila Sabtu atau Minggu tiba. Tetapi kali ini, aku berusaha masak yang berbeda. Ada ayam goreng bumbu, dan soto sayur plus sambal terasi tersedia di meja makan. Sampai-sampai, Pak Suami bilang, "bisa gendut ni kalau kekgini tiap hari,"


Padahal baru kali itu masak agak istimewa sedikit. Biasanya memang aku malas banget masak macam-macam. Merasa waktuku terbuang percuma kalau harus masak lama di dapur. Karena cuma aku yang doyan sayuran. Yang lain, cuma doyan ikan sambal doang.


Itu salah satu hal yang menurutku istimewa pekan ini. Lainnya, saat aku mau masak, aku minta tolong adik perempuanku berbelanja ke pasar. Pasarnya nggak jauh. Beli ayam dan bumbunya. Selepas itu, aku memberikan sebagian kembalian belanjaan kepadanya.


Setibanya adik ipar ku dari bandara, kami makan biskuit dan teh manis buatanku. Biasanya ini jarang terjadi. Kami jarang minum teh manis. Tapi hari itu, semua orang dapat minum teh manis buatanku.


Sepele. Iya. Tapi hal ini bikin hatiku bahagia. Ada perasaan lega dan nyaman dengan diri sendiri. 


Memberi, sejatinya adalah pekerjaan yang menyenangkan. Kadang, bisa jadi kita nggak sadar sudah memberi bila telah menjadi kebiasaan. Gampang saja kita menawarkan ini itu. Satu syaratnya, jangan cuek dengan orang lain dan sekitar. Agar tahu apa yang mau kita berikan.


Rasa peka dan peduli itu bisa diasah. Sering-seringlah memperhatikan. Kemudian, biarkan ia tumbuh dengan berbagi. 


"Ketika kita bisa menolong dan berbagi dengan orang lain, kita tidak cuma membahagiakan orang lain, tapi juga membahagiakan diri sendiri," kata psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo saat kampanye Save a Teen di Jakarta, Kamis (20/11).


Berbuat baik kepada sesama juga diyakini meningkatkan emosi, pikiran dan perilaku positif yang kemudian meningkatkan perasaan bahagia dalam jiwa.


Seiring itu, penghargaan dan nilai lebih pun akan muncul dari dalam diri. Membuat sesuatu hal yang bermanfaat bagi orang lain, akan menumbuhkan aura positif. Ini akan menukarkan aura kita semakin positif juga di mata orang lain.

 Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:


خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ


" Sebaik-manusia yang paling bermanfaat bagi manusia " (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami ' no: 3289).



#materi1

#empati

#habituasisejutacinta

#ibuprofesional






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hokben, Pilihan Keluarga Kita

Menjadi Mentor Menulis

Liburan ke Takengon